Yahoo Messager
Status YM

Buatlah Rencana Hidupmu Sendiri.

Buatlah Rencana Hidupmu Sendiri, Atau seumur hidup akan menjadi bagian dari rencana hidup orang lain

Action

Kalo mau BESAR berpikirlah menjadi BESAR

Kalau tidak Berubah saya akan KALAH - Kotaro Minami

Kebahagiaan sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan, dan kekecewaan, tapi dengan kesabaran, kita segera akan melihat bentuk aslinya

Rencana HIDUP

Tanpa Rencana, hidup kita hanya akan disibukkan dengan berpindah dari satu masalah ke maslah lainnya

Jangan takut melakukan

Jangan takut melakukan kesalahan, yang penting LURUSKAN NIAT lalu PERBAIKI

Saturday 20 April 2019

Alsensa

Wednesday 6 November 2013

Alasan Kenapa Harga Nasi Padang Kalau di Bungkus Isinya Lebih Banyak


Pada zaman dulu atau penjajahan di Sumatera Barat dan sekitarnya, orang2 di Sumatera Barat menyebut rumah makan padang dengan nama rumah makan Ampera.

Dan disinilah sejarah dimulai, kenapa kalau beli nasi padang isinya lebih banyak dibungkus daripada makan ditempat...? Para Pengusaha RM Padang (pastinya orang minang asli) sadar bahwa saudara2nya juga layak untuk menikmati makanan enak, terlebih lagi makanan khas daerah mereka sendiri. Lebih jauh lagi mereka para pengusaha ini juga sadar, bahwa banyak dari saudara mereka bekerja sebagai buruh kasar untuk para penjajah dan Saudagar kaya yang makan di RM mereka dan saudara mereka ini membutuhkan tenaga dan gizi yang cukup untuk tetap selalu sehat dan bekerja menafkahi keluarga mereka masing-masing.

Entah siapa yang mulai, disuatu waktu para pengusaha RM ini memberlakukan peraturan baru. Jumlah nasi yang dibeli dengan dibungkus isinya akan jauh lebih banyak dari pada makan ditempat. Biaya makan ditempat dibebankan kepada para penjajah dan para saudagar kaya dan para pribumi lain. Inilah yang dizaman modern disebut dengan SUBSIDI SILANG. 

Kebijakan ini oleh para pengusaha RM disebut dengan AManat PEnderitan RAkyat (AMPERA). Inilah asal mulanya kenapa RM Padang di Sumatera Barat disana disebut dengan RM Ampera. Spirit ampera ini seperti yang kita lihat, masih terbawa sampai detik ini bahkan sudah menyebar sampai diseluruh Indonesia.

Begitulah sejarahnya kenapa kita membeli nasi Padang dibungkus kuahnya banyak sampai tumpah-tumpah...

Sunday 27 October 2013

Pelajaran berharga pembicaraan Nabi Sulaiman dan Ratu Semut

Nabi sulaiman merupakan seorang nabi yang memahami berbagai bahasa dan pembicaraan seluruh hewan, baik yang melata dari persada maupun yang terhampar di samudera. Pada saat beliau melintasi Lembah Naml itulah beliau mendengar si Ratu Semut berteriak-teriak "Segeralah kalian memasuki rumah-rumah kalian, jangan sampai Nabi Sulaiman dan tentaranya menginjak-nginjak tubuh kalian dalam keadaan mereka tidak menyadarinya".
           Mendengar seruan ratu semut ini, beliau hanya tersenyum dan mendekati kawanan semut yang banyak tersebut serta mengucapkan salam. Sang Ratu itu pun menjawab "Wa'alaikumsalam, wahai orang yang selalu sibuk mengurusi kerajaannya. Demi Allah kendati saya seekor semut yang lemah, namun pengawalku berjumlah empat ribu, dimana setiap pengawal diikuti oleh empat puluh barisan, dan setiap barisan akan sepanjang timur dan barat", begitu kata sang Ratu Semut dengan sengit.
Kemudian Nabi Sulaiman bertanya kepada Ratu Semut "Wahai Ratu Semut, mengapa pakaian atau badanmu itu selalu hitam?"
Ratu semut menjawab : "Dunia ini merupakan kawasan musibah, sedangkan warna hitam akan identik dengan mereka yang terkena musibah atau mereka yang sedang berkabung".
"Tapi mengapa disebelah perutmu terlihat garis seperti ikat pinggang?" Tanya Nabi Sulaiman kembali.
"Betul, ini adalah ikat pinggang sebenarnya yang berfungsi agar kami lebih tahan dan lebih lama dalam beribadah", sahut sang Ratu.
"Mengapa kalian selalu menjauh dari manusia?" Tanya Nabi Sulaiman lagi.
"Wahai Nabiyullah, kebanyakan manusia itu lupa diri, lupa pula terhadap Tuhan, untuk itu akan lebih baik kiranya jika kami menjauhi mereka" kata Ratu Semut.
Kemudian Nabi Sulaiman kembali bertanya : "Mengapa kalian selalu telanjang?"
Ratu semut kembali menjawab : "Benar Nabiyullah, begitulah kami dilahirkan dan kami akan mati, hingga pada jarak antara keduanya akan lebih baik jika kami telanjang saja"
"Berapa banyak makanan yang kalian butuhkan dalam jangka satu tahun untuk setiap anggota semut?"
"Hanya satu atau dua butir biji-bijian sudah cukup" Jawab Ratu Semut.
"Mengapa begitu sedikit?" sahut Nabi Sulaiman.
"Kami merupakan para pengembara, dimana jika saja punggung seorang pengembara itu lebih ringan maka akan sangat mudah untuk sampai pada tujuan". Jawab Sang Ratu Semut dengan diplomatis.
"Apakah kalian ingin mengajukan sebuah permintaan padaku?" Tanya Nabi Sulaiman.
"Wahai Nabiyullah, engkau sendiri merupakan makhluk yang lemah, padahal meminta pertolongan pada orang yang lemah tidaklah pantas" sergah Sang Ratu.
"Kalian harus mengajukan permintaan kepadaku", desak Nabi Sulaiman.
"Kalau begitu, kami mohon kepada baginda agar umur atau rizki kami ditambah" sahut ratu semut.
"Mintalah padaku mengenai apa yang aku sanggup melaksanakannya" sahut Nabi Sulaiman lagi.
"Semua keperluanku sudah dicukup Allah, dengan demikian aku tidak memerlukan bantuanmu lagi", jawab sang Ratu.
"Siapa Namamu?" Tanya Nabi Sulaiman.
"Mundzirah namaku, yang berarti akulah yang mempertakuti kaumku terhadap harta dunia yang begitu tampak mempesona, namun pada hakikatnya lebih hina dari pada bangkai anjing yang dikerumuni ulat" jawab sang Ratu dengan sengit.
"Wahai Nabiyullah, harta apakah yang paling berharga diantara sekian banyak yang telah berada di kerajaan baginda?" sang Ratu balik bertanya.
"Cincinku ini adalah segalanya, ia berasal dari Syurga", jawab Nabi Sulaiman.
"Adakah baginda mengetahui maknanya?" Tanya sang Ratu kembali.
"Tidak, barangkali belum" jawab Nabi Sulaiman.
"Ketahuilah bahwa seluruh harta dunia yang telah diberikan kepada baginda itu hanya sebesar mata cincin baginda itu", sahut sang ratu semut dengan berani.
"Apakah masih ada harta benda lain yang masih berharga?" Tanya sang ratu semut.
"Ya, ada! Yaitu permadani yang bisa menjadi kendaraanku dengan bantuan angin menuju kemanapun aku pergi!" jawab Nabi Sulaiman.
"Hal ini menunjukkan bahwa harta dunia yang berada di kekuasaan baginda itu laksana angin. Hari ini berada di kekuasaan baginda, boleh jadi besok sudah berada di kekuasaan orang lain", sahut sang ratu semut.
"Permadani itu begitu diterpa angin maka akan bisa membawaku menempuh perjalanan di waktu pagi sama dengan jarak tempuh sebulan. Dan perjalannya di waktu sore sama dengan jarak tempuh sebulan pula. Jarak yang jauh itu terasa amat dekat", sambung Nabi Sulaiman kembali.
"Hal itu menunjukkan bahwa umur baginda itu begitu pendek, dan baginda sendiri seakan didorong untuk segera sampai pada ajal yang ditentukan", serga sang Ratu memojokkan.
"Aku mengerti segala ucapan jenis burng", Nabi Sulaiman mengalihkan pembicaraan.
"Hendaknya baginda lebih tertarik berdialog dengan Allah dari pada dengan yang lain", sang Ratu kembali memojokkan.
"Seluruh bangsa Jin dan Manusia selalu siap untuk menjadi pelayanku kapan saja aku butuhkan!" sambung nabi Sulaiman
"Yang demikian itu mengandung isyarat bahwa Allah seakan mengatakan, 'Wahai Sulaiman! Seluruh makhluk telah aku persiapkan untuk melayanimu, maka dari itu seharusnya kamu selalu bersiap diri menjadi hamba dan pelayan-Ku", kilah sang Ratu Semut.
"Aku begitu tenteram memiliki cincin ini, karena disitu tertulis asma Allah", sambung Nabi Sulaiman.
"Wahai Nabiyullah, mestinya baginda lebih tenteram bila bersama Dia yang menyandang asma itu, bukan dengan asma-Nya", sergah sang Ratu Semut.
Nabi Sulaiman akhirnya manggut-manggut keheranan, karena ternyata dibelahan bumi ini ada seekor makhluk lemah yang begitu mengerti fungsi dan arah ia diciptakan. Akhirnya Nab Sulaiman mengucapkan salam dan berpamitan untuk meneruskan perjalanannya lagi bersama para prajuritnya.